ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A.
PENGKAJIAN
KELUARGA
I.
IDENTITAS UMUM
KELUARGA
a.
Identitas Kepala
Keluarga
Nama : Bpk . A Pendidikan : SMA
Umur : 28 Th Pekerjaan
: BPKI
Agama : Islam Alamat : Ds. Tanjungharja
Suku : Jawa Nomor Telpon : -
b.
Komposisi
Keluarga
No
|
Nama
|
L/P
|
Umur
|
Hubungan Keluarga
|
Pekerjaan
|
Pendidikan
|
1
2
3
|
Ny. N
An. Z
By. N
|
P
P
P
|
28 th
3 th
4 Bln
|
Istri
Anak Kandung
Anak Kandung
|
PNS
-
-
|
PT
PAUD
-
|
c.
Genogram
Genogram
d.
Type Keluarga
1)
Jenis type
keluarga
Keluarga Bpk. A
termasuk tipe keluarga inti (Nuclear
Family) yaitu didalam satu rumah hanya terdiri dari suami, istri dan dua
orang anak.
2)
Masalah yang
terjadi dengan type tersebut
Tidak ada
masalah dalam keluarga ini, Bpk. A adalah kepala keluarga , akan tetapi tidak
selalu dirumah , Bpk. A dirumah hanya hari-hari weekend saja, Bpk. A memiliki dua orang anak yang masih balita dan
bayi.
e.
Suku Bangsa
Bahasa yang
digunakan Bpk. A adalah bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
1)
Asal suku bangsa
Keluarga Bpk.A
berasal dari suku jawa semua dan bangsa yang sama, dan tidak ada yang keturunan
atau berasal dari suku lain maupun bangsa lainnya.
2)
Budaya yang
berhubungan dengan kesehatan
Bpk. A
mengatakan budaya kesehatan dalam keluarga ini adalah kunyit asem untuk obat
tradisional sebagai antibiotik.
f.
Agama dan
kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga Bpk.A
beragama Islam dan taat menjalankan ibadah shalat 5 waktu.
g.
Status Sosial
dan Ekonomi Keluarga
1)
Anggota keluarga
yang mencari nafkah
Anggota keluarga
yang mencari nafkah adalah Bpk. A dan Ny. N
2)
Penghasilan
Penghasilan Bpk.A
dan Ny. N ± 4jt perbulanNya.
3)
Upaya lain
Tidak ada upaya
lain yang dilakukan keluarga Bpk.A untuk menambah ekonomi keluarga.
4)
Harta benda yang
dimiliki ( oerabot, transportasi, dll)
Motor, TV,
Sepeda
5)
Kebutuhan yang
dikeluargan tiap bulan
Bpk. A
mengatakan kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan tidak menentu.
6)
Aktivitas
Rekreasi Keluarga
Bpk. A
mengatakan kegiatan rekreasi adalah kumpul bersama keluarga atau berkunjung ke
saudara-saudaraya.
II.
RIWAYAT DAN
TAHAP PERKEMBANGAN KELUAGA
a.
Tahap perkembangan
keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua)
Keluarga Bpk. A
mempunyai dua (2) orang anak, anak pertama yaitu An. Z yang masih berusia 3
tahun dan masih sekolah PAUD sedangkan anak yang kedua An.N masih berusia 4
bulan.
b.
Tahap
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Bpk. A
mengatakan anak-anaknya masih kecil, dan ingin menyekolahkan anaknya sampai
perguruan tinggi.
c.
Riwayat
kesehatan keluarga inti:
1)
Riwayat kelurga
saat ini
Bpk.A mengatakan
anaknya yang masih bayi demam, dari 1 hari yang lalu, Bpk.A mengatakan sudah
memeriksakannya ke dokter, Bpk.A mengatakan tidak tau cara penanganan penyakit
anaknya dirumah.
2)
Riwayat penyakit
keturunan
Bpk. A
mengatakan tidak ada yang mempunyai penyakit menahun seperti Hipertensi,
Diabetes dan lainnya atau penyakit menular seperti HIV, Hepatitis, TBC.
3)
Riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga
No
|
Nama
|
Umur
|
BB
|
Keadaan Kesehatan
|
Imunisasi (BCG/POLIO/
DPT/HB/Campak)
|
Masalah Kesehatan
|
Tindakan yang telah dilakukan
|
1
2
3
4
|
Bpk.A
Ny. N
An.Z
By.N
|
28 th
28 th
3 th
4 bln
|
80 Kg
50 Kg
15 Kg
7,5Kg
|
Sehat
Sehat
Sehat
Sehat
|
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Campak Belum
|
Bpk. A pernah menderita Asam Urat
-
An. Z pernah menderita Herpes 1 bulan
yang lalu.
By. N demam sejak 1 hari yang
lalu suhu : 38°C
|
Hanya membiarkan saja hanya cek asam
urat.
An. Z saat sakit diperiksakan ke
dokter.
By. N saat sakit diperiksakan ke
dokter umum.
|
4)
Sumber pelayanan
kesehatan yang dimanfaatkan
Bpk.A mengatakan
sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan adalah bidan dan posyandu dan
jarang ke puskesmas.
5)
Riwayat
kesehatan sebelumnya
Bpk. A
mengatakan anaknya yang pertama pernh dirawat di RS dengan riwayat demam selama
3 hari, dan pernah menderita herpes 1 bulan yang lalu.
III.
PENGKAJIAN
LINGKUNGAN
a.
Karakteristik
Rumah
1)
Luas rumah :
200 m3
2)
Type rumah : Permanen
3)
Kepemilikan : Pribadi
4)
Jumlah
ratio/kamar/ ruangan : 4 Kamar, 5
ruangan ( R. Tamu, R. TV, R. Keluarga, R. Dapur dan WC, R. Lantai atas)
5)
Ventilasi
jendela : 10 Jendela
6)
Pemanfaatan
rumah : semua rangan sudah
tertata cukup rapi, akan tetapi masih terlalu longgar karena perabotan belum
cukup banyak.
7)
Septic tank
: Ada letak : samping rumah
Sumber air minum
8)
Kamar mandi / WC : Ada 2 Kamar mandi dan 2 WC
9)
Sampah : Tempat
pembuangan sampah terletak didapur dan pembakaran sampah dibelakang rumah.
10) Kebersihan lingkungan : lingkungan rumah cukup bersih
11) Denah Rumah
b.
Karakteristik
Tetangga dan Komunitas RW
1)
Kebiasaan
Bpk.A mengatakan
kebiasaan keluarga Bpk.A adalah tiap sore kumpul dirumah ibunya karena rumahnya
yang berdekatan.
2)
Aturan /
Kesepakatan
Bpk.A mengatakan
tidak ada aturan atau kesepakatan dengan tetangga.
3)
Kebersihan lingkungan
Kebersihan
lingkungan rumah cukup bersih, hanya ada rumput liar disamping rumah.
4)
Budaya
Tidak ada budaya
atau ritual khusus pada keluarga Bpk.A
c.
Mobilitas
Geografis Keluarga
Rumah dekat
dengan jalan raya, mudah dijangkau oleh sepeda motor atau roda 4 dan Ny. K
apabila berbelanja sayuran cukup dengan jalan kaki, sedngkan saat berangkat
bekerja Ny. N dengan menggunakan sepeda motor.
d.
Perkumpulan
Keluarga dan Interaksi dengan Masyrakat
Bpk. A
mengatakan yang mengikuti arisan adalah Ny. N yaitu arisan mingguan, bulanan
dan arisan keluarga 6 bulan sekali.
e.
System Pendukung
Keluarga
Anggota keluarga
Bpk.A sehat , hanya saja anaknya yang masih bayi sedang menderita demam satu
hari yang lalu.
IV.
STRUKTUR
KELUARGA
a.
Pola / Cara
Komunikas Keluarga
Pola komunikasi
yang digunakan komunikasi terbuka, tiap keluarga bebas mengungkapkan pendapatnya
dan keputusan di musyawarohkan.
b.
Struktur
Kekuatan Keluarga
Bpk. A
mengatakan apabila ada masalah keluarga selalu dimusyawarohkan dengan istrinya
yaitu Ny. N, dan semua anggota keluarga berperan sesuai perannya masing-masing,
dan yang menjadi dominan pengambil keputusan adalah Bpk.A.
c.
Struktur Peran
Bpk.A :
sebagai Kepala Keluarga dan Suami Ny.N sekaligus pencari nafkah untuk keluarganya, penasehat untuk
anak-anak dan istrinya, dan menjadi contoh untuk anak-anaknya.
Ny.N :
sebagai Istri dan pengasuh anak-anaknya sekaligus pencari nafkah keluarga,
membimbing anak, menjadi IRT.
An. Z :
sebagai anak pertama yang sekarang masih sekolah di PAUD, belajar
bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
By. N :
sebagai anak kedua yang masih bayi.
d.
Nilai dan Norma
Keluarga
Dalam keluarga Bpk.A,
mengajarkn anak-anaknya sopan santun dalam berbicara pada orang lain.
V.
FUNGSI KELUARGA
a.
Fungsi Afektif
Bpk. A
mengatakan selalu menyayangii anak-anaknya, dan menghargai setiap pendapat
istrinya. Bpk.A hampir tidak pernah bertengkar dengan istrinya, Bpk.A selalu
menjaga keluarganya agar tetap harmonis.
b.
Fungsi
Sosialisasi
1)
Kerukunan hidup
dalam keluarga
Bpk.A mengatakan
dalam berkomunikasi dengan keluarganya berjalan lancar dan tidak ada masalah
dalam keluarganya.
2)
Interaksi dan
hubungan dalam keluarga
Bpk. A
mengatakan hubungan dengan keluarga dekat dan apabila ada masalah selalu
dimusyawarohkan bersama.
3)
Anggota keluarga
yang dominan dalam pengambilan keputusan keluarga
Bpk.A mengatakan
yang paling dominan mengambil keputusan yaitu Bpk.A sendiri karena merasa
sebagai Kepala Keluarga.
4)
Kegiatan
keluarga waktu senggang
Bpk. A mengatakan
apabila ada waktu senggang lebih digunakan bersama keluarganya atau berkunjung
ke saudaranya.
5)
Partisipasi
dalam kegiatan sosial
Bpk. A
mengatakan tidak mengikuti kegiatan sosial yang didesanya hanya istrinya saja
yang mengikuti kegiatan sosial seperti arisan.
c.
Fungsi perawatan
kesehatan
1)
Nutrisi
Bpk.A
mengatakan Pola nutrisi keluarga tercukupi dengan tiap hari makan makanan
seperti sayuran, lauk pauk dan susu, sedangkan anknya yang masih bayi masih ASI
untuk melengkapi nutrisinya.
2)
Eliminasi
Bpk.A
mengatakan pola BAK dan BAB lancar dan tidak mempunyai keluhan saat BAK dan
BAB.
3)
Pola istirahat
dan tidur
Bpk.A
mengatakan istirahat tercukupi, hanya saja sering terbangun saat anak yang
masih bayi bangun tengah malam.
4)
Pola aktivitas
dan latihan
Bpk.A
mengatakan aktivitasnya masih dilakukan mandiri, sedangkan anaknya yang pertama
dan kedua masih dibantu saat mandi, makan dan berdandan.
d.
Fungsi
reproduksi
1)
Perencanaan
jumlah anak
Bpk. A
mengatakan tidak ada rencana untuk jumlah anak.
2)
Akseptor : ya yang digunakan : KB Suntik
LamaNya: 3 bulan.
e.
Fungsi Ekonomi
1)
Upaya pemenuhan
sandang pangan
Bpk. A
mengatakan pemenuhan sandang pangan tercukupi.
2)
Pemanfaatan
sumber di masyarakat
Bpk.A mengatakan
memanfaatkan beras yang dibagi merata dari Balaidesa.
VI.
STRES DAN KOPING
KELUARGA
a.
Stressor jangka
pendek
Bpk. A
mengatakan berharap anaknya cepat sembuh.
b.
Stessor jangka
panjang
Bpk. A
mengatakan akan menabung untuk persiapan anaknya sekolah nanti. Bpk A
mengatakan takut penyakit anaknya tidak sembuh-sembuh.
c.
Respon keluarga
terhadap stressor
Bpk.A mengatakan
hanya bisa mengeluh dan ingin menyelesaikan masalahnya yaitu pada anaknya yang
sedang sakit.
d.
Strategi koping
Bpk.A mengatakan
apabila obat habis anaknya tidak sembuh, Bpk. A akan membawa ankanya ke RS.
e.
Strategi adaptasi
disfungsi
Bpk. A hanya
bisa pasrah dan berdo’a kepada Tuhan.
VII.
KEADAAN GIZI
KELUARGA
a.
Terhadap masalah
kesehatannya
Bpk.A mengatakan
kebutuhan gizinya tercukupi dengan makan sayur tiap hari.
b.
Upaya lain
Bpk.A mengatakan
upaya lain pemenuhan gizinya dengan menambahkan buah-buahan segar selain
sayuran .
VIII.
HARAPAN KELUARGA
a.
Terhadap masalah
kesehatannya
Bpk.A mengatakan
ingin anaknya cepat sembuh
b.
Stressor jangka
panjang
Bpk. A
mengatakan semua cita-cita untuk menyekolahkan anaknya dapat tercapai.
IX.
PEMERIKSAAN
FISIK
Nama
|
BB/TB
|
Kepala
|
Jantung
|
Paru
|
Abdomen
|
Ekstermitas Atas
|
Ekstermitas Bawah
|
Reproduksi
|
Lain-lain
|
Bpk. A
Ny. N
An.Z
By. Z
|
80Kg/170
50Kg/165
15Kg/70cm
9,5 Kg /55cm
|
Tidak ada kotora atau lesi
Tidak ada kotora atau lesi
Tidak ada kotora atau lesi.
Tidak ada kotora atau lesi
|
I: ictus carotis teraba, tidak ada
lesi (oedem)
Pal: Ictus Cordis teraba
Per : Redup
A : S1 & S2 tidak ada suara
tambahan
I: ictus carotis teraba, tidak ada
lesi (oedem)
Pal: Ictus Cordis teraba
Per : Redup
A :S1 & S2 tidak ada suara
tambahan.
I: ictus carotis teraba, tidak ada lesi
(oedem)
Pal: Ictus Cordis teraba
Per : Redup
A :S1 & S2 tidak ada suara
tambahan.
I: ictus carotis teraba, tidak ada
lesi (oedem)
Pal: Ictus Cordis teraba
Per : Redup
A : S1 & S2 tidak ada suara
tambahan
|
I : Tidak ada lesi, kembang kempis
dada kanan dan kiri sama
Pal : Ekspansi kembali, taktil
fremitus kanan dan kiri sama
Per : sonor
A:Vesikuler
I : Tidak ada lesi, kembang kempis
dada kanan dan kiri sama
Pal : Ekspansi kembali, taktil
fremitus kanan dan kiri sama
Per : sonor
A:Vesikuler
I : Tidak ada lesi, kembang kempis
dada kanan dan kiri sama
Pal : Ekspansi kembali, taktil
fremitus kanan dan kiri sama
Per : sonor
A:Vesikuler.
I : Tidak ada lesi, kembang kempis
dada kanan dan kiri sama
Pal : Ekspansi kembali, Per : sonor
A:Vesikuler.
|
I: Tidak ada lesi
A : Bising
usus 9x/ menit,
Pal :tidak ada Nyeri tekan
Per: thympani
I: Tidak ada lesi
A : Bising
usus 7x/ menit,
Pal :tidak ada Nyeri tekan
Per: thympani
I: Tidak ada lesi
A : Bising
usus 11x/ menit,
Pal :tidak ada Nyeri tekan
Per: thympani.
I: Tidak ada lesi
A : Bising
usus 11x/ menit,
Per: thympani
|
Tangan kanan dan kiri simetris, tidak
ada luka atau oedem
Tangan kanan dan kiri simetris, tidak
ada luka atau oedem.
Tangan kanan dan kiri simetris, tidak
ada luka atau oedem.
Tangan kanan dan kiri simetris, tidak
ada luka atau oedem
|
Kaki kanan dan kiri simetris tidak ada
oedem atau lesi
Kaki kanan dan kiri simetris tidak ada
oedem atau lesi.
Kaki kanan dan kiri simetris tidak ada
oedem atau lesi.
Kaki kanan dan kiri simetris tidak ada
oedem atau lesi
|
-
-
Tidak ada kotoran atau lesi.
Tidak ada kotoran atau lesi.
|
TTV:
TD: 130/85 mmHg
N: 87x/mnt
S: 36,7°C
RR : 20x/mnt
TTV:
TD: 90/65 mmHg
N: 80x/mnt
S: 36,5°C
RR : 23x/mnt
TTV:
S: 36,8°C
TTV:
S: 36,8°C
|
B. ANALISA DATA
No
|
Tanggal
|
Data
|
Problem
|
Etiologi
|
TTD
|
1
|
18-01-2015
09.00
|
Ds:
Bpk. A mengatakan anaknya (By.N) demam dari kemarin dan sudah diperiksakan
ke dokter
Do:
S : 38°C,
|
Hipertermi
|
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit.
|
Lisa Nf
|
2
|
18-01-2015
09.00
|
DS:
Bpk.A mengatakan anak pertama sudah lengkap imunisasi sedangkan anak kedua
belum imunisasi campak, dan akan melakukan imunisasi sesuai jadwal posyandu.
Do:
klien mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan status imunisasi.
|
Kesiapan
meningkatkan status imunisasi
|
Ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah
|
Lisa
Nf.
|
C. SKRORING DAN PRIORITAS MASALAH
1.
Diagnosa
Keperawatan :Hipertermi b/d
Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Nilai
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat Masalah
a. Tidak/Kurang Sehat
b. Ancaman
c. Krisis
|
3
2
1
|
3
|
![]() |
DS: Bpk.A mengatakan anaknya yang bayi
sakit demam sejak kemarin.
|
2
|
Kemungkinan masalah dapat diubah:
a. Mudah
b. Sebagian
c. Tidak dapat
|
2
1
0
|
2
|
![]() |
DS: Bpk.A mengatakan apabila anaknya
sakit langsung dibawa ke dokter.
|
3
|
Potensial masalah untuk dicegah
a. Tinggi
b. Cukup
c. Rendah
|
3
2
1
|
1
|
![]() |
DS: Bpk.A mengatakan masalahnya dapat
dicegah akan tetapi tidak mengetahui caranya. Keluarga bpk A tergolong cukup
dari segi ekonomi.
|
4
|
Menonjol masalah
a. Masalah berat, harus segera ditangani
b. Ada masalah, tapi tak perlu segera
ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
|
2
1
0
|
1
|
![]() |
DS:Bpk.A mengatakan masalahnya harus
segera ditangani.
|
|
TOTAL
|
|
|
![]() |
|
2.
Diagnosa
Keperawatan :Kesiapan meningkatkan
status imunisasi b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Nilai
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat Masalah
a. Tidak/Kurang Sehat
b. Ancaman
c. Krisis
|
3
2
1
|
1
|
![]() |
Bpk.A mengatakan tidak tahu
jenis-jenis imunisasi dan manfaatnya.bpk A adalah bukan seorang tenaga
kesehatan.
|
2
|
Kemungkinan masalah dapat diubah:
a. Mudah
b. Sebagian
c. Tidak dapat
|
2
1
0
|
2
|
![]() |
Ds: Bpk.A mengatakan akan melaksanakan
program imunisasi yang diterapkan pemerintah.
|
3
|
Potensial masalah untuk dicegah
a. Tinggi
b. Cukup
c. Rendah
|
3
2
1
|
1
|
![]() |
DS : Bpk A mengatakan masalah mudah
untuk dicegah
|
4
|
Menonjol masalah
a. Masalah berat, harus segera ditangani
b. Ada masalah, tapi tak perlu segera
ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
|
2
1
0
|
1
|
![]() |
Ds : Bpk.A mengatakan tidak merasakan
masalah tentang pentingnya imunisasi.
|
|
TOTAL
|
1
![]() |
|
D. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Hipertermi b/d
Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit
2.
Kesiapan
meningkatkan status imunisasi b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No
|
Problem
|
Etiologi
|
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Intervensi Keperawatan
|
||
Umum
|
Khusus
|
Kriteria
|
Standar
|
||||
1
|
Hipertermi
Hipertermi
Hipertermi
Hipertermi
Hipertermi
Hipertermi
Hipertermi
Hipertermi
Hipertermi
Hipertermi
Hipertermi
Hipertermi
|
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
Ketidakmampuan merawat anggota keluarga
yang sakit
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1x60 menit keluarga dapat mengetahui cara merawat anggota keluarga
yang sakit
|
1.
Keluarga mampu
mengenal maslah.
2.
Keluarga dapat
mengambil keputusan yang tepat.
3.
Keluarga dapat
merawat anggota keluarga yang sakit.
4.
Keluarga dapat
merawat lingkungan yang sehat.
5.
Keluarga dapat
memanfaatkan fasilitas kesehatan
|
Kognitif
Afektif
Psikomotor
Kognitif
Afektif
Kognitif
Afektif
Psikomotor
Kognitif
Afektif
Kognitif
Afektif
|
1.
Demam adalah peninggian suhu
tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang berhubungan dengan
peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus (Dinarello & Gelfand, 2005)
2.
Demam dapat disebabkan oleh
faktor infeksi ataupun faktor non infeksi. Demam akibat infeksi bisa
disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit. Infeksi
bakteri yang pada umumnya menimbulkan demam pada anak-anak antara lain
pneumonia, bronkitis, osteomyelitis, appendisitis, tuberculosis, bakteremia,
sepsis, bakterial gastroenteritis, meningitis, ensefalitis, selulitis, otitis
media, infeksi saluran kemih, dan lain-lain (Graneto, 2010)
3.
Kompres tepid sponge adalah
sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik kompres blok pada
pembuluh darah supervisial dengan teknik seka (F.Corrard, 2001)
-
Keluarga paham
tentang demam (definisi, penyebab, dan penatalaksanaan)
-
Kluarga dapat
menyebutkan kembali definisi, penyebab dan penatalaksanaan dari demam).
1.
Perawatan
mandiri merupakan salah satu tugas keluarga untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan rakyat, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit.
1)
Keluarga mampu
mengambil keputusan yang tepat apabila anggota keluarga sakit.
-
Kompres tepid sponge adalah
sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik kompres blok pada
pembuluh darah supervisial dengan teknik seka (F.Corrard, 2001)
1. Prosedur
a. Persiapan
Alat
1) Baskom
mandi
2) Bantalan
tahan air
3) Air hangat
(37 derajat celcius atau 98,60F)
4) Handuk
5) ermometer
b. Prosedur
Tindakan
1) Cuci
tangan dan kenakan sarung tangan.
2) Memastikan
pasien memahami dan meNyetujui prosedur
3) Memastikan
privasi pasien. 4) Ukur suhu dan nadi klien.
4) Letakkan
bantal tahan air dibawah klien dan lepaskan pakaian
5) Pertahankan
selimut mandi di atas bagian tubuh yang tidak dikompres.
6) Periksa
suhu air.
7) Celupkan
lap mandi dalam air dan basuh lap yang sudah basah pada seluruh bagian
tubuh.
8) Dengan
perlahan kompres ekstremitas selama 5 menit.
9) Periksa
respon klien dan ekstremitas ditutup dengan lap mandi dingin.
10) Keringkan
ekstremitas dan kaji ulang suhu tubuh dan nadi klien. Observasi respon klien
terhadap terapi .
11) Lanjutkan
untuk mengkompres ekstremitas lain, punggung dan bagian tubuh lainnya. Kaji
ulang suhu dan nadi tiap 5 menit. \
12) Ganti
air dan lakukan kembali kompres pada seluruh bagian tubuh pasien.
13) Bila
suhu tubuh turun sedikit di atas normal, hentikan prosedur.
14) Keringkan
ekstremitas dan bagian tubuh secara menyeluruh.
15) Selimuti
klien dengan handuk atau selimut.
-
Keluarga dapat
mengompres anaknya ketika demam.
-
Keluarga
mempraktekkan WTS setelah dilakukan demonstrasi.
-
Demam yang disebabkan
bakteri dari lingkungan yang kurang sehat dan pola hidup yang tidak sehat
seperti tidak cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
-
Keluarga
menganjurkan anggota keluarga yang lain untuk cucitangan 7 langkah.
- Puskesmas
merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan tingkatan
pertama sebelum RS/dr.Spesealis.
- keluarga
dapat memanfaatkan fasititas puskesmas untuk memeriksakan kesehatan, baik
sakit maupun untuk pencegahan.
|
1.Lakukan penyuluhan
demam (definisi, penyebab, penatalaksanaan)
2.
Gunakan
omnikasi terapeutik
3.
Anjurkan semua
keluarga ada saat penyuluhan
4.
Evaluasikan
setelah penyuluhan.
1.
Gunakan
komunikasi terapeutik
2.
Hormati
keputusan klien.
3.
Diskusikan
klien dan keluarga keputusan yang tepat.
1.
Demonstrasikan
WTS pada keluarga Bpk.A
2.
Gunakan
komunikasi terapeutik
3.
Anjurkan
keluarga untuk mengompres anaknya saat sakit sebelum perge ke dokter.
1.
Ajarkan klien
cuci tangan 7 langkah
2.
Anjurkan klien
selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
3.
Anjurkan klien
mencuci tangan sebelum dan sesudah ke kamarmandi
4.
Anjurkan klien
selalu menjaga kebersihan rumahnya.
1.
Menjelaskan klien
fasilitan dan tingkatan pelayanan kesehatan dimasyarakat.
2.
Memberi arahan
kepada klien pelayanan kesehatan yang tepat
3.
Menganjurkan
klien untuk memilih pelayanan kesehatan yang tepat.
|
2
|
Kesiapan meningkatkan status imunisasi
Kesiapan meningkatkan status imunisasi
Kesiapan meningkatkan status imunisasi
Kesiapan meningkatkan status imunisasi
Kesiapan meningkatkan status imunisasi
|
Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah
Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah
Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah
Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah
Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1x60 menit keluarga dapat mengetahui imunisasi dan manfaatnya.
|
1.
Keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan
2.
Keluarga mampu
mengambil keputusan tindakan yang tepat
3.
Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan keluarganya
4.
Keluarga
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
|
Kognitif
Afektif
Kognitif
Kognitif
Kognitif
|
1.
Imunisasi
adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara
memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dnynuh,
atau bagian-bagian dari bakteri (virus) yang sudah dimodifikasi.
2.
Tujuan
imunisasi adalah untuk melindungi bayi dari penyakit-penyakit menular yang
bahkan bisa membahayakan jiwa.
3.
Jenis-jens
imunisasi antara lain: a) BCG (Bacilus Calmette Guerin) adalah imunisasi yang
bertujuan untuk kekebalan tubuh terhadap penyakit TBC. b) Hepatitis adalah
imunisasi untuk mencegah peyakit hepatitis B, yang pertama diberikan dalam
waktu 12 jam setelah bayi lahir, kemudian dilanjutkan umur 1 bulan dan 3
hingga 6 bulan. c) polio adalah imunisasi untuk mencegah poliomeilitis yang
bisa menyababkan kelumpuhan. d) DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah
difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Ketiga penyakit ini mudah menyerang
bayi dan anak. Imunisasi DPT diberikan pada bayi umur 6 minggu. e) campak diberikan usia 9 bulan dan campak ke 2 pada
usia 6 tahun melalui program BIAS.
-
Keluarga dapat
melaksanakan imunisasi anak-anaknya sesuai program pemerintah yang telah
diterapkan.
-
Imunisasi
adalah pencegahan sebelum terjadinya penyakit.
-
Lingkungan
yang berbahaya seperti berserakan benda tajam seperti paku dll dapat
membahayakan anak-anak.
-
Posyandu
merupakan tempat pelayanan kesehatan yang biasanya dislenggarakan tiap minggu
di desa-desa dan juga untuk menyelenggarakan imunisasi.
|
1.
Lakukan penyuluhan
demam (definisi, penyebab, penatalaksanaan)
2.
Gunakan
omnikasi terapeutik
3.
Anjurkan semua
keluarga ada saat penyuluhan
4.
Evaluasikan
setelah penyuluhan.
1.
Menganjurkan
untuk mendiskusikan dengan keluarga tentang imunisasi dan dampaknya.
2.
Menghormati
keputusan keluarga tentang imunisasi.
3.
Gunakan
komunikasi terapeutik.
1.
Anjurkan
keluarga Modifikasi lingkungan yang aman dan sehat (hindari lantai licin an
bersihkan dari benda-benda yang tajam)
1.
Menganjurkan
keluarga untuk mengikuti program posyandu.
2.
Arahkan
keluarga untuk memanfaatkan penjadwalan posyandu didesa.
|
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF
No
|
Dx. Kep
|
Hari/Tanggal
|
Tujuan Khusus
|
Tindakan
Keperawatan
|
Evaluasi
Formatif
|
TTD & Nama
Terang
|
1
|
Hipertermi b/d Ketidakmampuan merawat
anggota keluarga yang sakit
|
20-01-2015
08.00
|
1.
Klien mampu
mengenal masalah
2.
Klien mampu
mengambil keputusan yang tepat
|
1.
Penyuluhan
tentang Demam (Definisi, penyebab, penatalaksanaan)
2.
Memberikan
arahan pada klien tentang kompres air hangat
|
Ds: klien mengatakan paham tentang
demam dan penyebabnya
Do: klien mampu menjawab dengan benar
saat ditanya tentang demam dan penyebabnya.
Ds: klien mengatakan akan melakukan
kompres air hangat (WTS) saat anaknya demam, sebelum memeriksakannya ke
puskesmas
|
Lisa Nurfadilah
Lisa Nurfadilah
|
G. EVALUASI SUMATIF
NO
|
TANGGAL
|
DX.
KEPERAWATAN
|
EVALUASI
SUMATIF
|
TT
& NAMA TERANG
|
1
|
20 Januari
2015
10.00
|
1.
Hipertermi b/d
Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit
|
S : Bpk.A mengatakan senang setelah
diberikan penyuluhan tentang demam dan diajarkan WTS (Water Tepid Sponge)
O:
-
Bpk.A menjawab
pertanyaan tentang definisi, penyebab dan penatalaksanaan demam.
-
Bpk.A mampu
melakukan WTS (Water Tepid Spong)
-
S : 37,9 °C
A : masalah
Hipertermi b/d Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit teratasi
sebagian
P : Bpk. A
melakukan WTS setiap kali anaknya demam dan berhenti melakukan jika suhunya
sudah turun.
|
Lisa
Nurfadilah
|
2
|
20 Januari
2015
10.00
20 Januari
2015
10.00
|
2.
Kesiapan meningkatkan
status imunisasi b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
Kesiapan meningkatkan status imunisasi
b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
|
S : Bpk.A mengatakan senang dan paham
telah dilakukan penyuluhan dan akan melakukan imunisasi kepada anak-anaknya.
O: Bpk.A menjawab pertanyaan tentang
imunisasi dan jenis-jenis imunisasi
A : masalah Kesiapan
meningkatkan status imunisasi b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
teratasi.
P : Bpk.A akan
melaksanakan imunisasi campak pada by.N setelah berusia 9 bulan.
|
Lisa Nurfadilah
Lisa Nurfadilah
|
No comments:
Post a Comment