Total Pageviews

Monday, September 30, 2019

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA tn.A


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A.    PENGKAJIAN KELUARGA
I.         IDENTITAS UMUM KELUARGA
a.       Identitas Kepala Keluarga
Nama         : Bpk . A                                 Pendidikan      : SMA
Umur         : 28 Th                                     Pekerjaan         : BPKI
Agama       : Islam                                     Alamat             : Ds. Tanjungharja
Suku          : Jawa                                      Nomor Telpon : -
b.      Komposisi Keluarga
No
Nama
L/P
Umur
Hubungan Keluarga
Pekerjaan
Pendidikan
1
2
3
Ny. N
An. Z
By. N
P
P
P
28 th
3 th
4 Bln
Istri
Anak Kandung
Anak Kandung
PNS
-
-
PT
PAUD
-

c.      

Genogram



 



d.      Type Keluarga
1)      Jenis type keluarga
Keluarga Bpk. A termasuk tipe keluarga inti (Nuclear Family) yaitu didalam satu rumah hanya terdiri dari suami, istri dan dua orang anak.
2)      Masalah yang terjadi dengan type tersebut
Tidak ada masalah dalam keluarga ini, Bpk. A adalah kepala keluarga , akan tetapi tidak selalu dirumah , Bpk. A dirumah hanya hari-hari weekend saja, Bpk. A memiliki dua orang anak yang masih balita dan bayi.
e.       Suku Bangsa
Bahasa yang digunakan Bpk. A adalah bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
1)      Asal suku bangsa
Keluarga Bpk.A berasal dari suku jawa semua dan bangsa yang sama, dan tidak ada yang keturunan atau berasal dari suku lain maupun bangsa lainnya.
2)      Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Bpk. A mengatakan budaya kesehatan dalam keluarga ini adalah kunyit asem untuk obat tradisional sebagai antibiotik.
f.       Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga Bpk.A beragama Islam dan taat menjalankan ibadah shalat 5 waktu.
g.      Status Sosial dan Ekonomi Keluarga
1)      Anggota keluarga yang mencari nafkah
Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah Bpk. A dan Ny. N
2)      Penghasilan
Penghasilan Bpk.A dan Ny. N ± 4jt perbulanNya.
3)      Upaya lain
Tidak ada upaya lain yang dilakukan keluarga Bpk.A untuk menambah ekonomi keluarga.
4)      Harta benda yang dimiliki ( oerabot, transportasi, dll)
Motor, TV, Sepeda
5)      Kebutuhan yang dikeluargan tiap bulan
Bpk. A mengatakan kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan tidak menentu.
6)      Aktivitas Rekreasi Keluarga
Bpk. A mengatakan kegiatan rekreasi adalah kumpul bersama keluarga atau berkunjung ke saudara-saudaraya.
II.      RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUAGA
a.       Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua)
Keluarga Bpk. A mempunyai dua (2) orang anak, anak pertama yaitu An. Z yang masih berusia 3 tahun dan masih sekolah PAUD sedangkan anak yang kedua An.N masih berusia 4 bulan.
b.      Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Bpk. A mengatakan anak-anaknya masih kecil, dan ingin menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi.

c.       Riwayat kesehatan keluarga inti:
1)      Riwayat kelurga saat ini
Bpk.A mengatakan anaknya yang masih bayi demam, dari 1 hari yang lalu, Bpk.A mengatakan sudah memeriksakannya ke dokter, Bpk.A mengatakan tidak tau cara penanganan penyakit anaknya dirumah.
2)      Riwayat penyakit keturunan
Bpk. A mengatakan tidak ada yang mempunyai penyakit menahun seperti Hipertensi, Diabetes dan lainnya atau penyakit menular seperti HIV, Hepatitis, TBC.
3)      Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
No
Nama
Umur
BB
Keadaan Kesehatan
Imunisasi (BCG/POLIO/ DPT/HB/Campak)
Masalah Kesehatan
Tindakan yang telah dilakukan
1


2

3



4



Bpk.A


Ny. N

An.Z



By.N



28 th


28 th

3 th



4 bln



80 Kg


50 Kg

15 Kg



7,5Kg
Sehat


Sehat

Sehat



Sehat



Lengkap


Lengkap

Lengkap



Campak Belum



Bpk. A pernah menderita Asam Urat
-

An. Z pernah menderita Herpes 1 bulan yang lalu.
By. N demam sejak 1 hari yang lalu suhu : 38°C

Hanya membiarkan saja hanya cek asam urat.
An. Z saat sakit diperiksakan ke dokter.
By. N saat sakit diperiksakan ke dokter umum.

4)      Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
Bpk.A mengatakan sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan adalah bidan dan posyandu dan jarang ke puskesmas.
5)      Riwayat kesehatan sebelumnya
Bpk. A mengatakan anaknya yang pertama pernh dirawat di RS dengan riwayat demam selama 3 hari, dan pernah menderita herpes 1 bulan yang lalu.
III.             PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a.       Karakteristik Rumah
1)      Luas rumah                             : 200 m3
2)      Type rumah                             : Permanen
3)      Kepemilikan                            : Pribadi
4)      Jumlah ratio/kamar/ ruangan   : 4 Kamar, 5 ruangan ( R. Tamu, R. TV, R. Keluarga, R. Dapur dan WC, R. Lantai atas)
5)      Ventilasi jendela                     : 10 Jendela
6)      Pemanfaatan rumah                : semua rangan sudah tertata cukup rapi, akan tetapi masih terlalu longgar karena perabotan belum cukup banyak.
7)      Septic tank :  Ada                   letak  : samping rumah
Sumber air minum
8)      Kamar mandi / WC                 : Ada 2 Kamar mandi dan 2 WC
9)      Sampah                                   : Tempat pembuangan sampah terletak didapur dan pembakaran sampah dibelakang rumah.
10)  Kebersihan lingkungan           : lingkungan rumah cukup bersih
11)  Denah Rumah

 
b.      Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
1)      Kebiasaan
Bpk.A mengatakan kebiasaan keluarga Bpk.A adalah tiap sore kumpul dirumah ibunya karena rumahnya yang berdekatan.
2)      Aturan / Kesepakatan
Bpk.A mengatakan tidak ada aturan atau kesepakatan dengan tetangga.
3)      Kebersihan lingkungan
Kebersihan lingkungan rumah cukup bersih, hanya ada rumput liar disamping rumah.
4)      Budaya
Tidak ada budaya atau ritual khusus pada keluarga Bpk.A
c.       Mobilitas Geografis Keluarga
Rumah dekat dengan jalan raya, mudah dijangkau oleh sepeda motor atau roda 4 dan Ny. K apabila berbelanja sayuran cukup dengan jalan kaki, sedngkan saat berangkat bekerja Ny. N dengan menggunakan sepeda motor.
d.      Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyrakat
Bpk. A mengatakan yang mengikuti arisan adalah Ny. N yaitu arisan mingguan, bulanan dan arisan keluarga 6 bulan sekali.
e.       System Pendukung Keluarga
Anggota keluarga Bpk.A sehat , hanya saja anaknya yang masih bayi sedang menderita demam satu hari yang lalu.
IV.             STRUKTUR KELUARGA
a.       Pola / Cara Komunikas Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap keluarga bebas mengungkapkan pendapatnya dan keputusan di musyawarohkan.
b.      Struktur Kekuatan Keluarga
Bpk. A mengatakan apabila ada masalah keluarga selalu dimusyawarohkan dengan istrinya yaitu Ny. N, dan semua anggota keluarga berperan sesuai perannya masing-masing, dan yang menjadi dominan pengambil keputusan adalah Bpk.A.


c.       Struktur Peran
Bpk.A           : sebagai Kepala Keluarga dan Suami Ny.N sekaligus pencari      nafkah untuk keluarganya, penasehat untuk anak-anak dan istrinya, dan menjadi contoh untuk anak-anaknya.
Ny.N            : sebagai Istri dan pengasuh anak-anaknya sekaligus pencari nafkah keluarga, membimbing anak, menjadi IRT.
An. Z            : sebagai anak pertama yang sekarang masih sekolah di PAUD, belajar bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
By. N            : sebagai anak kedua yang masih bayi.

d.      Nilai dan Norma Keluarga
Dalam keluarga Bpk.A, mengajarkn anak-anaknya sopan santun dalam berbicara pada orang lain.

V.                FUNGSI KELUARGA
a.       Fungsi Afektif
Bpk. A mengatakan selalu menyayangii anak-anaknya, dan menghargai setiap pendapat istrinya. Bpk.A hampir tidak pernah bertengkar dengan istrinya, Bpk.A selalu menjaga keluarganya agar tetap harmonis.
b.      Fungsi Sosialisasi
1)      Kerukunan hidup dalam keluarga
Bpk.A mengatakan dalam berkomunikasi dengan keluarganya berjalan lancar dan tidak ada masalah dalam keluarganya.
2)      Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Bpk. A mengatakan hubungan dengan keluarga dekat dan apabila ada masalah selalu dimusyawarohkan bersama.
3)      Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan keluarga
Bpk.A mengatakan yang paling dominan mengambil keputusan yaitu Bpk.A sendiri karena merasa sebagai Kepala Keluarga.
4)      Kegiatan keluarga waktu senggang
Bpk. A mengatakan apabila ada waktu senggang lebih digunakan bersama keluarganya atau berkunjung ke saudaranya.

5)      Partisipasi dalam kegiatan sosial
Bpk. A mengatakan tidak mengikuti kegiatan sosial yang didesanya hanya istrinya saja yang mengikuti kegiatan sosial seperti arisan.
c.       Fungsi perawatan kesehatan
1)       Nutrisi
Bpk.A mengatakan Pola nutrisi keluarga tercukupi dengan tiap hari makan makanan seperti sayuran, lauk pauk dan susu, sedangkan anknya yang masih bayi masih ASI untuk melengkapi nutrisinya.
2)      Eliminasi
Bpk.A mengatakan pola BAK dan BAB lancar dan tidak mempunyai keluhan saat BAK dan BAB.
3)      Pola istirahat dan tidur
Bpk.A mengatakan istirahat tercukupi, hanya saja sering terbangun saat anak yang masih bayi bangun tengah malam.
4)      Pola aktivitas dan latihan
Bpk.A mengatakan aktivitasnya masih dilakukan mandiri, sedangkan anaknya yang pertama dan kedua masih dibantu saat mandi, makan dan berdandan.

d.      Fungsi reproduksi
1)      Perencanaan jumlah anak
Bpk. A mengatakan tidak ada rencana untuk jumlah anak.
2)      Akseptor : ya               yang digunakan : KB Suntik             
LamaNya: 3 bulan.
e.       Fungsi Ekonomi
1)      Upaya pemenuhan sandang pangan
Bpk. A mengatakan pemenuhan sandang pangan tercukupi.
2)      Pemanfaatan sumber di masyarakat
Bpk.A mengatakan memanfaatkan beras yang dibagi merata dari Balaidesa.




VI.             STRES DAN KOPING KELUARGA
a.       Stressor jangka pendek
Bpk. A mengatakan berharap anaknya cepat sembuh.
b.      Stessor jangka panjang
Bpk. A mengatakan akan menabung untuk persiapan anaknya sekolah nanti. Bpk A mengatakan takut penyakit anaknya tidak sembuh-sembuh.
c.       Respon keluarga terhadap stressor
Bpk.A mengatakan hanya bisa mengeluh dan ingin menyelesaikan masalahnya yaitu pada anaknya yang sedang sakit.
d.      Strategi koping
Bpk.A mengatakan apabila obat habis anaknya tidak sembuh, Bpk. A akan membawa ankanya ke RS.
e.       Strategi adaptasi disfungsi
Bpk. A hanya bisa pasrah dan berdo’a kepada Tuhan.
VII.          KEADAAN GIZI KELUARGA
a.       Terhadap masalah kesehatannya
Bpk.A mengatakan kebutuhan gizinya tercukupi dengan makan sayur tiap hari.
b.      Upaya lain
Bpk.A mengatakan upaya lain pemenuhan gizinya dengan menambahkan buah-buahan segar selain sayuran .
VIII.       HARAPAN KELUARGA
a.       Terhadap masalah kesehatannya
Bpk.A mengatakan ingin anaknya cepat sembuh
b.      Stressor jangka panjang
Bpk. A mengatakan semua cita-cita untuk menyekolahkan anaknya dapat tercapai.



IX.             PEMERIKSAAN FISIK
Nama
BB/TB
Kepala
Jantung
Paru
Abdomen
Ekstermitas Atas
Ekstermitas Bawah
Reproduksi
Lain-lain
Bpk. A



















Ny. N



















An.Z



















By. Z















80Kg/170



















50Kg/165



















15Kg/70cm


















9,5 Kg /55cm
Tidak ada kotora atau lesi















Tidak ada kotora atau lesi















Tidak ada kotora atau lesi.















Tidak ada kotora atau lesi
I: ictus carotis teraba, tidak ada lesi (oedem)
Pal: Ictus Cordis teraba
Per : Redup
A : S1 & S2 tidak ada suara tambahan




I: ictus carotis teraba, tidak ada lesi (oedem)
Pal: Ictus Cordis teraba
Per : Redup
A :S1 & S2 tidak ada suara tambahan.




I: ictus carotis teraba, tidak ada lesi (oedem)
Pal: Ictus Cordis teraba
Per : Redup
A :S1 & S2 tidak ada suara tambahan.




I: ictus carotis teraba, tidak ada lesi (oedem)
Pal: Ictus Cordis teraba
Per : Redup
A : S1 & S2 tidak ada suara tambahan

I : Tidak ada lesi, kembang kempis dada kanan dan kiri sama
Pal : Ekspansi kembali, taktil fremitus kanan dan kiri sama
Per : sonor
A:Vesikuler
I : Tidak ada lesi, kembang kempis dada kanan dan kiri sama
Pal : Ekspansi kembali, taktil fremitus kanan dan kiri sama
Per : sonor
A:Vesikuler
I : Tidak ada lesi, kembang kempis dada kanan dan kiri sama
Pal : Ekspansi kembali, taktil fremitus kanan dan kiri sama
Per : sonor
A:Vesikuler.
I : Tidak ada lesi, kembang kempis dada kanan dan kiri sama
Pal : Ekspansi kembali, Per : sonor
A:Vesikuler.
I: Tidak ada lesi
A : Bising
usus 9x/ menit,
Pal :tidak ada Nyeri tekan
Per: thympani










I: Tidak ada lesi
A : Bising
usus 7x/ menit,
Pal :tidak ada Nyeri tekan
Per: thympani










I: Tidak ada lesi
A : Bising
usus 11x/ menit,
Pal :tidak ada Nyeri tekan
Per: thympani.










I: Tidak ada lesi
A : Bising
usus 11x/ menit,
Per: thympani



Tangan kanan dan kiri simetris, tidak ada luka atau oedem














Tangan kanan dan kiri simetris, tidak ada luka atau oedem.














Tangan kanan dan kiri simetris, tidak ada luka atau oedem.














Tangan kanan dan kiri simetris, tidak ada luka atau oedem
Kaki kanan dan kiri simetris tidak ada oedem atau lesi
















Kaki kanan dan kiri simetris tidak ada oedem atau lesi.
















Kaki kanan dan kiri simetris tidak ada oedem atau lesi.
















Kaki kanan dan kiri simetris tidak ada oedem atau lesi
-



















-



















Tidak ada kotoran atau lesi.

















Tidak ada kotoran atau lesi.


TTV:
TD: 130/85 mmHg
N: 87x/mnt
S: 36,7°C
RR : 20x/mnt














TTV:
TD: 90/65 mmHg
N: 80x/mnt
S: 36,5°C
RR : 23x/mnt














TTV:
S: 36,8°C


















TTV:
S: 36,8°C


B.     ANALISA DATA
No
Tanggal
Data
Problem
Etiologi
TTD
1
18-01-2015
09.00
Ds:
Bpk. A mengatakan anaknya (By.N)  demam dari kemarin dan sudah diperiksakan ke dokter
Do:
S : 38°C,

Hipertermi
Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
Lisa Nf
2
18-01-2015
09.00
DS: Bpk.A mengatakan anak pertama sudah lengkap imunisasi sedangkan anak kedua belum imunisasi campak, dan akan melakukan imunisasi sesuai jadwal posyandu.

Do: klien mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan status imunisasi.
Kesiapan meningkatkan status imunisasi
Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah
Lisa Nf.










C.     SKRORING DAN PRIORITAS MASALAH
1.      Diagnosa Keperawatan     :Hipertermi b/d Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit
No
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
1
Sifat Masalah
a.       Tidak/Kurang Sehat
b.      Ancaman
c.       Krisis

3
2
1

3

DS: Bpk.A mengatakan anaknya yang bayi sakit demam sejak kemarin.
2
Kemungkinan masalah dapat diubah:
a.       Mudah
b.      Sebagian
c.       Tidak dapat


2
1
0

2
DS: Bpk.A mengatakan apabila anaknya sakit langsung dibawa ke dokter.
3
Potensial masalah untuk dicegah
a.       Tinggi
b.      Cukup
c.       Rendah


3
2
1

1

DS: Bpk.A mengatakan masalahnya dapat dicegah akan tetapi tidak mengetahui caranya. Keluarga bpk A tergolong cukup dari segi ekonomi.
4
Menonjol masalah
a.       Masalah berat, harus segera ditangani
b.      Ada masalah, tapi tak perlu segera ditangani
c.       Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1


DS:Bpk.A mengatakan masalahnya harus segera ditangani.

TOTAL












2.      Diagnosa Keperawatan     :Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
No
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
1
Sifat Masalah
a.       Tidak/Kurang Sehat
b.      Ancaman
c.       Krisis

3
2
1

1
Bpk.A mengatakan tidak tahu jenis-jenis imunisasi dan manfaatnya.bpk A adalah bukan seorang tenaga kesehatan.
2
Kemungkinan masalah dapat diubah:
a.       Mudah
b.      Sebagian
c.       Tidak dapat


2
1
0


2

Ds: Bpk.A mengatakan akan melaksanakan program imunisasi yang diterapkan pemerintah.
3
Potensial masalah untuk dicegah
a.       Tinggi
b.      Cukup
c.       Rendah


3
2
1

1

DS : Bpk A mengatakan masalah mudah untuk dicegah
4
Menonjol masalah
a.       Masalah berat, harus segera ditangani
b.      Ada masalah, tapi tak perlu segera ditangani
c.       Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

Ds : Bpk.A mengatakan tidak merasakan masalah tentang pentingnya imunisasi.

TOTAL
1


D.    PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Hipertermi b/d Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit
2.      Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.





E.     RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No
Problem
Etiologi
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi Keperawatan
Umum
Khusus
Kriteria
Standar
1
Hipertermi

















Hipertermi


















Hipertermi


















Hipertermi


















Hipertermi


















Hipertermi


















Hipertermi


















Hipertermi


















Hipertermi


















Hipertermi


















Hipertermi


















Hipertermi

















Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit














Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit















Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit















Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit















Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit















Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit















Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit















Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit















Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit















Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit















Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit















Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit














Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit keluarga dapat mengetahui cara merawat anggota keluarga yang sakit

1.      Keluarga mampu mengenal maslah.


























































2.      Keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat.















3.      Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit.











































































































4.      Keluarga dapat merawat lingkungan yang sehat.











5.      Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan

Kognitif


















































Afektif




Psikomotor





Kognitif












Afektif






Kognitif





































































































Afektif




Psikomotor





Kognitif







Afektif







Kognitif






Afektif
1.         Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus (Dinarello & Gelfand, 2005)
2.         Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi ataupun faktor non infeksi. Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit. Infeksi bakteri yang pada umumnya menimbulkan demam pada anak-anak antara lain pneumonia, bronkitis, osteomyelitis, appendisitis, tuberculosis, bakteremia, sepsis, bakterial gastroenteritis, meningitis, ensefalitis, selulitis, otitis media, infeksi saluran kemih, dan lain-lain (Graneto, 2010)
3.         Kompres tepid sponge adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan teknik seka (F.Corrard, 2001)
-          Keluarga paham tentang demam (definisi, penyebab, dan penatalaksanaan)

-          Kluarga dapat menyebutkan kembali definisi, penyebab dan penatalaksanaan dari demam).
1.      Perawatan mandiri merupakan salah satu tugas keluarga untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan rakyat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit.

1)      Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat apabila anggota keluarga sakit.

-          Kompres tepid sponge adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan teknik seka (F.Corrard, 2001)
1.      Prosedur
a.       Persiapan Alat
1)      Baskom mandi
2)      Bantalan tahan air
3)      Air hangat (37 derajat celcius atau 98,60F)
4)      Handuk
5)      ermometer
b.      Prosedur Tindakan
1)      Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
2)      Memastikan pasien memahami dan meNyetujui prosedur 
3)      Memastikan privasi pasien. 4) Ukur suhu dan nadi klien.
4)      Letakkan bantal tahan air dibawah klien dan lepaskan pakaian
5)      Pertahankan selimut mandi di atas bagian tubuh yang tidak dikompres.
6)      Periksa suhu air.
7)      Celupkan lap mandi dalam air dan basuh lap yang sudah basah pada seluruh bagian tubuh. 
8)      Dengan perlahan kompres ekstremitas selama 5 menit. 
9)      Periksa respon klien dan ekstremitas ditutup dengan lap mandi dingin.
10)  Keringkan ekstremitas dan kaji ulang suhu tubuh dan nadi klien. Observasi respon klien terhadap terapi .
11)  Lanjutkan untuk mengkompres ekstremitas lain, punggung dan bagian tubuh lainnya. Kaji ulang suhu dan nadi tiap 5 menit. \
12)  Ganti air dan lakukan kembali kompres pada seluruh bagian tubuh pasien.
13)  Bila suhu tubuh turun sedikit di atas normal, hentikan prosedur.
14)  Keringkan ekstremitas dan bagian tubuh secara menyeluruh.
15)  Selimuti klien dengan handuk atau selimut.Bottom of Form
-          Keluarga dapat mengompres anaknya ketika demam.

-          Keluarga mempraktekkan WTS setelah dilakukan demonstrasi.

-          Demam yang disebabkan bakteri dari lingkungan yang kurang sehat dan pola hidup yang tidak sehat seperti tidak cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
-          Keluarga menganjurkan anggota keluarga yang lain untuk cucitangan 7 langkah.


- Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan tingkatan pertama sebelum RS/dr.Spesealis.
- keluarga dapat memanfaatkan fasititas puskesmas untuk memeriksakan kesehatan, baik sakit maupun untuk pencegahan.


1.Lakukan penyuluhan demam (definisi, penyebab, penatalaksanaan)
2.      Gunakan omnikasi terapeutik
3.      Anjurkan semua keluarga ada saat penyuluhan
4.      Evaluasikan setelah penyuluhan.



















































1.      Gunakan komunikasi terapeutik
2.      Hormati keputusan klien.
3.      Diskusikan klien dan keluarga keputusan yang tepat.











1.      Demonstrasikan WTS pada keluarga Bpk.A
2.      Gunakan komunikasi terapeutik
3.      Anjurkan keluarga untuk mengompres anaknya saat sakit sebelum perge ke dokter.







































































































1.      Ajarkan klien cuci tangan 7 langkah
2.      Anjurkan klien selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
3.      Anjurkan klien mencuci tangan sebelum dan sesudah ke kamarmandi
4.      Anjurkan klien selalu menjaga kebersihan rumahnya.

1.      Menjelaskan klien fasilitan dan tingkatan pelayanan kesehatan dimasyarakat.
2.      Memberi arahan kepada klien pelayanan kesehatan yang tepat
3.      Menganjurkan klien untuk memilih pelayanan kesehatan yang tepat.



2
Kesiapan meningkatkan status imunisasi





















Kesiapan meningkatkan status imunisasi





















Kesiapan meningkatkan status imunisasi





















Kesiapan meningkatkan status imunisasi





















Kesiapan meningkatkan status imunisasi









Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah





















Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah





















Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah





















Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah





















Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit keluarga dapat mengetahui imunisasi dan manfaatnya.

1.      Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan

















































































2.      Keluarga mampu mengambil keputusan tindakan yang tepat








3.      Keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan keluarganya


4.      Keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan 
Kognitif























































Afektif











Kognitif













Kognitif










Kognitif
1.      Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dnynuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) yang sudah dimodifikasi.
2.      Tujuan imunisasi adalah untuk melindungi bayi dari penyakit-penyakit menular yang bahkan bisa membahayakan jiwa.
3.      Jenis-jens imunisasi antara lain: a) BCG (Bacilus Calmette Guerin) adalah imunisasi yang bertujuan untuk kekebalan tubuh terhadap penyakit TBC. b) Hepatitis adalah imunisasi untuk mencegah peyakit hepatitis B, yang pertama diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir, kemudian dilanjutkan umur 1 bulan dan 3 hingga 6 bulan. c) polio adalah imunisasi untuk mencegah poliomeilitis yang bisa menyababkan kelumpuhan. d) DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Ketiga penyakit ini mudah menyerang bayi dan anak. Imunisasi DPT diberikan pada bayi umur 6 minggu. e) campak  diberikan usia 9 bulan dan campak ke 2 pada usia 6 tahun melalui program BIAS.

-          Keluarga dapat melaksanakan imunisasi anak-anaknya sesuai program pemerintah yang telah diterapkan.






-          Imunisasi adalah pencegahan sebelum terjadinya penyakit.












-          Lingkungan yang berbahaya seperti berserakan benda tajam seperti paku dll dapat membahayakan anak-anak.

-          Posyandu merupakan tempat pelayanan kesehatan yang biasanya dislenggarakan tiap minggu di desa-desa dan juga untuk menyelenggarakan imunisasi.
1.      Lakukan penyuluhan demam (definisi, penyebab, penatalaksanaan)
2.      Gunakan omnikasi terapeutik
3.      Anjurkan semua keluarga ada saat penyuluhan
4.      Evaluasikan setelah penyuluhan.














































1.      Menganjurkan untuk mendiskusikan dengan keluarga tentang imunisasi dan dampaknya.
2.      Menghormati keputusan keluarga tentang imunisasi.
3.      Gunakan komunikasi terapeutik.
1.      Anjurkan keluarga Modifikasi lingkungan yang aman dan sehat (hindari lantai licin an bersihkan dari benda-benda yang tajam)
1.      Menganjurkan keluarga untuk mengikuti program posyandu.
2.      Arahkan keluarga untuk memanfaatkan penjadwalan posyandu didesa.











F.      IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF
No
Dx. Kep
Hari/Tanggal
Tujuan Khusus
Tindakan Keperawatan
Evaluasi Formatif
TTD & Nama Terang
1
Hipertermi b/d Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit

20-01-2015
08.00
1.      Klien mampu mengenal masalah



2.      Klien mampu mengambil keputusan yang tepat
1.      Penyuluhan tentang Demam (Definisi, penyebab, penatalaksanaan)
2.      Memberikan arahan pada klien tentang kompres air hangat

Ds: klien mengatakan paham tentang demam dan penyebabnya
Do: klien mampu menjawab dengan benar saat ditanya tentang demam dan penyebabnya.


Ds: klien mengatakan akan melakukan kompres air hangat (WTS) saat anaknya demam, sebelum memeriksakannya ke puskesmas
Lisa Nurfadilah






Lisa Nurfadilah




G.    EVALUASI SUMATIF
NO
TANGGAL
DX. KEPERAWATAN
EVALUASI SUMATIF
TT & NAMA TERANG
1
20 Januari 2015
10.00

1.      Hipertermi b/d Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit

S : Bpk.A mengatakan senang setelah diberikan penyuluhan tentang demam dan diajarkan WTS (Water Tepid Sponge)
O:
-          Bpk.A menjawab pertanyaan tentang definisi, penyebab dan penatalaksanaan demam.
-          Bpk.A mampu melakukan WTS (Water Tepid Spong)
-          S : 37,9 °C
A : masalah Hipertermi b/d Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit teratasi sebagian
P : Bpk. A melakukan WTS setiap kali anaknya demam dan berhenti melakukan jika suhunya sudah turun.

Lisa Nurfadilah
2
20 Januari 2015
10.00

20 Januari 2015
10.00
2.      Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
S : Bpk.A mengatakan senang dan paham telah dilakukan penyuluhan dan akan melakukan imunisasi kepada anak-anaknya.
O: Bpk.A menjawab pertanyaan tentang imunisasi dan jenis-jenis imunisasi
A : masalah Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah teratasi.
P : Bpk.A akan melaksanakan imunisasi campak pada by.N setelah berusia 9 bulan.

Lisa Nurfadilah


Lisa Nurfadilah


No comments:

Post a Comment

LAPORAN PENDAHULUAN SEPSIS

LAPORAN PENDAHULUAN SEPSIS 1.         Pengertian Sepsis merupakan respon sistemik terhadap infeksi, berdasarakan adanya SIRS (Syste...